Apa itu PH? Apa yang dipengaruhi oleh PH terhadap tanaman Anda? Bagaimana cara mengontrol PH, memantau dan mengubahnya?
Daftar Isi
ToggleApa itu PH?
PH meter adalah nilai yang ditentukan oleh sifat asam basa (acidity atau alkalinity) pada suatu zat/larutan yang terdiri dari campuran unsur-unsur, membentuk rentang nilai dari angka 0-14.
Nilai ini untuk memberikan sinyal kepada Anda apakah suatu zat/larutan itu masuk ke dalam kategori asam, netral atau basa dan seberapa tingkat intensitasnya. Semakin rendah nilainya maka asam, sebaliknya jika semakin tinggi, maka semakin basa. Kira-kira pembagiannya begini:
- 0 = sangat asam
- 1-4 = asam
- 5-6 = agak asam
- 7 = netral
- 8-9 = agak basa
- 10-13 = basa
- 14 = sangat basa
Ketika diukur, tanah pada umumnya bisa mencapai rentang PH yang ekstrim asam (PH 3) sampai ekstrim basa (PH 10). Rentang ini bisa disebabkan oleh banyak faktor seperti material asal media tanam atau tanah, tingkat hujan, kualitas air hujan, suhu, dan lain sebagainya. Yang terpenting, keasaman ini juga menentukan tanaman Anda sehat atau tidak sehat.
Tanaman umumnya membutuhkan kondisi PH yang netral, namun ada juga tanaman yang lebih menyukai kondisi agak asam.
Reaksi Tanaman terhadap Keasaman
Pernah menjumpai masalah tanaman dengan daun kering tanda kurang nutrisi, padahal sudah diberi pupuk atau serum yang seharusnya cukup? Masalah mungkin saja terdapat pada PH air yang Anda gunakan untuk menyiram, tidak tepat dengan PH ideal bagi tanaman tersebut.
PH air mempengaruhi kemampuan tanaman menyerap nutrisi. Baik itu tanaman air, tanaman yang mampu hidup di udara (airplant), maupun tanaman pada umumnya yang menggunakan media tanah untuk bertumbuh. Namun, tanaman yang menggunakan tanah akan lebih rentan bermasalah dengan PH yang tidak stabil. Sebab, nutrisi akan lebih banyak berubah ketika berinteraksi dengan media tanah.
Reaksi tiap tanaman berbeda-beda. Ada jenis tanaman yang memang lebih suka air yang cenderung asam atau basa, namun mayoritas jenis tanaman lebih optimal di PH netral (6-7).
Hubungan PH dengan Tanaman
Asam Basa berpengaruh pada proses olah Nutrisi Tanaman
PH pada Tanah punya dampak tidak langsung terhadap pengolahan nutrisi yang akan diserap akar. Nutrisi tanaman akan menjadi tersedia, atau tidak tersedia untuk diserap oleh tanaman secara signifikan. Grafik berikut akan menjelaskannya lebih detail, bagaimana ketersediaan nutrisi dipengaruhi oleh PH baik itu tanaman yang menggunakan media tanah atau air.
Dampak PH terhadap Media Tanam Tanah dan Air (Hidroponik)

Ketika Anda pupuk telah larut dengan air di tanah, ketersediaan nutrisi dari pupuk di tanah tersebut perlu diproses sebelum bisa diserap oleh akar. Berhasil atau tidaknya proses tersebut, dipengaruhi oleh tingkat PH.
Perhatikan tingkat PH air, karena tingkat keasaman menentukan apakah nutrisi itu bisa diserap dengan baik atau tidak. Tingginya PH berpotensi menyebabkan penyerapan unsur berlebih dalam jumlah yang bersifat toxic untuk tanaman. Terjadinya Kekuningan pada daun bisa diakibatkan oleh defisiensi zat besi (Fe), kondisi yang diakibatkan bukan karena kurangnya ketersediaan unsur tersebut di tanah, melainkan ketidakcukupan tingkat PH di tanah untuk mengubah zat besi tersebut ke dalam wujud yang mampu diserap oleh akar tanaman. Kebanyakan tanaman masih toleran terhadap tingkat air yang agak sedikit asam karena masih mengizinkan mereka untuk mengakses nutrisi yang tersedia di tanah dengan baik.
Nutrisi menjadi Racun (Toxic)
Dampak negatif lain dari PH yang tidak tepat adalah “keracunan tanaman” akibat ketidakstabilan unsur. Bila terlalu rendah PH (asam), maka nutrisi manganese (Mn) yang tersedia akan terlalu banyak. Tanaman tertentu, seperti Geranium khususnya sangat sensitif dengan koondisi ini. Gejala selanjutnya yang timbul bisa berupa kekuningan pada daun, totol coklat, atau daun mati. Selain itu, PH terlalu asam mengakibatkan aluminum (Al) terurai; yang mana unsur ini bukan bagian dari nutrisi tanaman- sehingga dalam jumlah yang cukup akan mampu membuat pertumbuhan mandek bahkan kematian. Zat ini dapat dipertimbangkan sebagai penghalang nutrisi lainnya yang perlu diserap tanaman. Unsur lain yang juga bisa menjadi racun karena terlalu banyak adalah molybdenum (Mo).
PH meter pada tanah juga mempengaruhi mikroorganisme yang ada di media tanam, yang mana kesehatan dari organisme tersebut akan berdampak pada sehat atau tidaknya tanaman. Kondisi yang sedikit asam akan disukai oleh mayoritas cacing tanah, dan mikroorganisme yang mengubah nitrogen menjadi bentuk siap pakai oleh tanaman.
Jadi, peranan PH sangat penting. Sebaiknya Anda mengontrolnya dengan seksama. Berikut Gardeningrat uraikan caranya:
Mengukur PH
PH pada air dapat diukur dengan indikator bernama PH meter. Anda dapat menemukan produk pH meter yang berkualitas dan original tinggi di sini. Sebab, akurasi sangat penting untuk memantau PH pada air Anda. Pada umumnya, PH meter perlu dikalibrasi setiap pemakaian dalam jangka waktu tertentu. Hal ini wajar karena seiring waktu PH meter yang sering berpindah dari larutan asam ke basa akan kehilangan akurasinya.
Anda dapat mengikuti panduan lebih detail seusai pada produk PH meter yang Anda pakai.
Menyesuaikan PH Air
Jika Anda menggunakan air ledeng, cukup besar air tersebut agak asam. Untuk menanganinya, jika tanaman Anda seperti tanaman pada umumnya yang perlu air netral, Anda perlu menetralkan air tersebut. Anda bisa menggunakan zat penetral PH seperti kapur, mineral kalsium (Ca) dan sejenisnya yang terdapat pada kapur dolomit dalam wujud kalsium karbonat dan magnesium. Dolomit biasa tersedia dalam wujud bubuk sehingga perlu Anda larutkan dalam kadar yang disesuaikan dengan keadaan.
Oh ya, selain itu upaya lain dalam menetralkan PH bisa dicapai dengan mengendapkan air di bak penampungan. Dengan mendiamkan air dalam suatu wadah dalam jangka waktu beberapa jam, air dengan sendirinya menjadi akan lebih netral.
Sementara, pada kasus khusus, barangkali Anda ingin membuat PH yang lebih asam atau basa, maka Anda perlu menggunakan produk buffer PH ke nilai yang Anda inginkan. Sesuaikan sampai PH meter Anda mengindikasikan nilai yang sesuai dengan target Anda.
Dengan PH yang sesuai, akan membuat nutrisi diserap dengan baik oleh tanaman. Dengan demikian, nutrisi yang Anda berikan tidak akan sia-sia lagi karena dapat dicerna secara optimal.
Penutup
Semoga post ini membuka waawasan Anda untuk mulai memperhatikan PH dan menjadikannya pertimbangan penting dalam kesuksesan Anda menanam. Tips kami, buatlah setting laboratorium sederhana untuk mengatur air di kebun Anda untuk memudahkan kerja Anda menyesuaikan nutrisi pada air dan tingkat PH nya. Anda akan merasakan manfaat tanaman yang lebih produktif dengan menjaga PH pada rentang yang tepat.
sumber:
The Four Things You Need to Know About Soil pH