Penyebab Tanaman Kurang Nutrisi dan Solusinya

↜ Share Halaman Ini ↝

Seluruh makhluk hidup membutuhkan asupan nutrisi untuk mencapai potensi pertumbuhan yang optimal. Untuk tanaman, nutrisi tersebut bisa didapat dengan produk yang paling umum disebut pupuk, atau sebutan lainnya, antara lain: serum tanaman, foliar spray, injeksi, dan lain-lain. Pada prinsipnya, semua itu adalah produk yang memiliki kandungan nutrisi yang akan diserap oleh tanaman Anda, baik melalui daun di bagian stomata, atau diserap dalam wujud cair melalui akar untuk selanjutnya dicerna dan diolah untuk pertumbuhannya.

“Nutrisi Terpenuhi, Kunci Sukses Memperbanyak Tanaman Sehat dan Hasil Melimpah !”

(kutipan dari Petani sukses)

Bagi Anda penghobi tanaman hias, florist/gardener/petani lahan maupun hidroponik, penggunaan pupuk untuk tanaman adalah wajib. Jika tidak terpenuhi dengan baik, kemungkinan tanaman Anda akan stunt atau kerdil dan tidak sehat. Nutrisi dengan formulasi yang tepat akan membantu tanaman untuk tumbuh subur dibandingkan hanya disiram air. Untuk mendapatkan hasil terbaik, Anda perlu mengenal jenis tanaman Anda secara spesifik, dan setelah itu memformulasikan jenis pupuk yang cocok untuk tanaman hias. Tentunya proses ini tidak instan karena tiap-tiap tanaman memiliki karakteristik dan kebutuhan pupuk yang berbeda. Belum lagi ditentukan oleh iklim dan lingkungan tempat Anda menanam.

Proses pencarian ini membutuhkan kesabaran, namun sebenarnya akan lebih mudah jika sebagai penanam yang baik kita mengenal unsur nutrisi yang harus dipenuhi secara menyeluruh sehingga dengan demikian, pemenuhan nutrisi tersebut bisa di check list dan direncanakan dengan baik. Oke, pada post kali ini, Gardeningrat akan memberikan tips menarik yang akan membantu Anda untuk memahami prinsip nutrisi tanaman.

Jangan Sampai Tanaman Anda Kurang Nutrisi: Hukum Minimum Nutrisi Tanaman Liebigs

Jika Anda ingin mengetahui inovator awal di industri Pupuk/ fertilizer nutrisi tanaman, Anda mungkin perlu meninjau nama besar Liebig. Inilah sedikit cerita dibalik awal terjadinya modernisasi pupuk ke dalam formula nutrisi untuk tanaman yang kita kenal saat ini. 

Justus von Liebig

Ilmuwan nutrisi tanaman revolusioner asal Jerman

sumber : Wikipeda

Justus von Liebig (12 May 1803 – 18 April 1873) adalah ilmuwan Jerman abad ke-19 yang memberikan kontribusi besar dalam ilmu sains khususnya dalam bidang agrikultur, dan kimia organik. Dilatarbelakangi bencana kelaparan besar yang terjadi di negaranya saat ia kecil akibat hancurnya lahan tanam oleh abu vulkanik, akhirnya Liebig tergerak untuk memulihkan hasil panen agrikultur negaranya yang hancur dan berkembang menjadi ilmuwan yang berinovasi di bidang nutrisi tanaman. Singkat cerita, ia menciptakan apa yang disebut dengan hukum minimum yang dapat digambarkan dengan diagram ember (liebig’s barrel).

Liebigs Law of the Minimum

Analogi ember: Air adalah hasil panen tanaman, dan setiap lembar kayu menggambarkan setiap unsur nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

Defisiensi satu unsur nutrisi akan mengecilkan hasil tumbuh tanaman Anda

Hukum minimum yang dikumandangkan oleh J. Von Liebig mengatakan bahwa pertumbuhan dan produksi tanaman sangat dipengaruhi oleh ketersediaan nutrisi yang paling rendah. Dengan demikian sangat penting untuk menjamin dan memastikan ketersediaan nutrisi setiap saat kapan saja tanaman butuhkan sesuai dengan kebutuhan tanaman.

Dari konsep hukum minimum dapat dipahami bahwa kelengkapan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman tertentu adalah hal paling penting, dan memberikan kuantitas unsur nutrisi tertentu dalam jumlah berlebihan tidak akan membantu jika tanaman tersebut memiliki satu saja kekurangan unsur nutrisi yang krusial baginya.

Dengan demikian, kelengkapan nutrisi adalah prioritas pertama, di mana untuk mewujudkan tanaman yang sehat optimal dan subur, faktor terpenting adalah keseimbangan unsur hara yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut. Setelah keseimbangan unsur hara yang diberikan sudah tepat, baru kemudian dosis pupuk yang diberikan jumlahnya dapat disesuaikan dengan target produksi/ pertumbuhan yang akan dicapai.

Pastikan tanaman sehat seimbang lebih dulu, baru Anda dapat fokus peningkatan jumlah nutrisi optimalnya.

Liebig’s Law

Optimasi Pertumbuhan Tanaman

Kuncinya adalah meningkatkan Nutrisi yang paling kurang, yang menghambat potensi maksimum tanaman.

Kerugian Jika Pemberian Nutrisi Tidak Optimal

Jika kurang nutrisi, kerugian sudah jelas bahwa tanaman Anda kerdil atau tidak berbuah banyak. Tapi jika Anda sudah memberikan pupuk (terlalu) banyak, mahal pula, namun tanaman Anda tidak membuahkan hasil yang semestinya, ada kemungkinan bahwa Anda tidak menyadari ada unsur nutrisi yang kurang. Ya, Anda mungkin tidak memenuhi hukum minimum dari Pak Liebig. Jika demikian, sabar dulu dan tahan diri Anda untuk menambah kuantitas pupuknya melainkan istirahat sejenak dan susun strategi yang lebih bijak untuk pemupukan selanjutnya agar Anda tidak mengeluarkan biaya nutrisi yang lebih mahal dari yang seharusnya.

Biasanya ada dua masalah klasik yang menyebabkan kurang nutrisi:

  1. Kualitas/ Kuantitas Nutrisi tidak sesuai kebutuhan
    • Jenis & Jumlah kebutuhan nutrisi dalam produk pupuk yang diberikan kurang/tidak tepat dengan tipe jenis tanaman. Singkat kata, pupuknya kurang lengkap/ kurang banyak
  2. Cara/ metode pemberian
    • Waktu pemberian yang salah
    • Pupuk yang diberikan kurang larut sehingga mudah mengkristal
  3. Faktor Eksternal Lainnya
    • Media Tanam
    • Karena satu atau beberapa hal lain menyebabkan Tanaman tidak bisa menyerap nutrisi.
Diagram Barrel Liebig
Analogi potensi hasil yang terbuang akibat kurangnya unsur nutrisi tertentu

Solusi untuk Pupuk yang Tidak Membuahkan Hasil

Jika serangkaian pupuk yang telah Anda berikan tidak membuahkan hasil optimal walaupun merk mahal dan diberikan dalam jumlah yang banyak, Hal berikut ini yang perlu Anda teliti. Sebelumnya, Pastikan Anda sudah mendapat informasi dan pengetahuan mengenai karakteristik tanaman Anda sebanyak mungkin ya, untuk mempermudah Anda mengambil keputusan solusi yang tepat. Jika sudah, coba cek lagi:

sumber: seedsmanship-at-work
  1. Apakah unsur nutrisi makro sudah terpenuhi?
    • Pastikan tanaman Anda berada di Media tanam dan Lingkungan yang paling ideal ya. Setidaknya ada 16 unsur esensial yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak. Karbon, Oksigen & Hidrogen (C, O, H) disediakan oleh media tanam dan udara lingkungan sekitar.
    • Nutrisi Makro Utama/ Primer seperti Nitrogen, Fosfat, dan Kalium (N, P, K) dapat ditambah dari produk pupuk yang Anda miliki. Sesuaikan proporsi 3 unsur ini sesuai fase pertumbuhan tanaman ya
    • Nutrisi Makro Sekunder juga tidak kalah penting, seperti Kalsium, Magnesium, dan Sulfur (Ca, Mg, S)
  2. Apakah unsur nutrisi mikro sudah dikandung dalam pupuk yang diberikan?
    • Jangan sepelekan kebutuhan unsur yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit ini karena walau sedikit bisa menentukan pertumbuhan dan kesehatan tanaman secara signifikan loh. Di antaranya: Boron (B), Zinc (Zn), dan banyak lainnya.
    • Metode Foliar Spray sangat berguna untuk Anda terapkan agar nutrisi mikro ini dengan cepat diperoleh tanaman Anda di saat krusial yang paling dibutuhkan.
  3. Kapan Pupuk diberikan? Waktu pemberian Pupuk juga berpengaruh. Apakah timing-nya sudah tepat?
    • Waktu yang tidak tepat umumnya adalah siang hari. Sebab, air akan menguap, dan kemungkinan kristalisasi pupuk akan lebih besar karena kurang pelarut.
  4. Bagaimana jenis pupuk & metode pemberiannya?
    • Perhatikan tingkat PH air, karena tingkat keasaman menentukan apakah nutrisi itu bisa diserap dengan baik atau tidak. Tingginya PH berpotensi menyebabkan penyerapan unsur berlebih dalam jumlah yang bersifat toxic untuk tanaman.
  5. Media tanam -Apakah media tanam sehat dan bebas penyakit? Apakah media tanam memiliki kemampuan terbaik untuk menyerap unsur hara?
  6. Apakah lingkungan sekitar sudah ideal untuk tanaman Anda? Suhu, Cahaya, Kelembaban.

Jika Anda merasa masalah ada pada salah satu poin tersebut, cobalah lakukan perubahan strategis pada poin itu. Lakukan hal berbeda dan amati hasilnya. Pada dasarnya, kunci kesuksesan menanam segala jenis tanaman dengan hasil tumbuh kembang yang optimal adalah melakukan trial and error dan terus belajar. Carilah komunitas tanaman yang terdekat dengan Anda. Anda bisa mendapatkan tips dari seseorang yang sudah mencoba melakukan prinsip pemberian nutrisi dengan caranya sendiri yang ternyata bekerja dengan sangat baik.

Grafik PH dan nutrisi
Pentingnya menyesuaikan tingkat PH air, agar penyerapan nutrisi esensial lebih optimal baik untuk budidaya dengan media tanah (kiri) maupun dengan media air/hidroponik (kanan)

Bahkan seorang petani berpengalaman pun mendapatkan manfaat dari hasil coba-coba yang tidak terpikirkan sebelumnya oleh semua orang. Suatu ketika ia berhasil menemukan manfaat signifikan dari kepala ikan untuk fertilizer tanaman tomat; satu tips kunci yang sulit terbayangkan, namun berhasil meningkatkan hasil tanamannya jauh. Ia berkata begini, “Saya mencobanya karena belum pernah ada yang menulis soal ini. Mungkin berhasil, mungkin tidak. Tapi mungkin saya tidak akan tahu jika tidak mencobanya, dan jika belum ada yang pernah mencobanya dan berhasil, maka tidak ada yang menyatakannya.” Tentu banyak yang tahu jika ikan mengandung banyak mikroorganisme yang baik untuk nutrisi di tanah, tapi siapa menyangka jika secara spesifik, ikan sangat baik untuk tanaman tomat. hebat bukan?

tahukah Anda?

Limbah kepala ikan dapat meningkatkan kualitas tanaman tomat secara signifikan. Awalnya tidak banyak yang menyangka.

Ayo, jangan ragu untuk mencoba tips ini agar Anda mendapatkan hasil yang terbaik untuk tanaman Anda.


sumber:

Rekomendasi Lainnya :