Farmer Millenial adalah generasi yang diberkati dengan teknologi dan akses pengetahuan yang lebih baik daripada generasi sebelumnya. Dengan keunggulan ini, keputusan yang lebih efisien dalam memberikan nutrisi tanaman bisa diperoleh. Berkat informasi yang tersedia berdasarkan hasil studi agrikultur terkini, farmer millenial mampu untuk memutuskan lebih baik racikan nutrisi untuk tanamannya.
Kami akan memperkenalkan 5 mindset farmer millenial yang dapat digunakan sebagai panduan umum oleh siapapun yang ingin menanam dengan lebih efisien. Hasil keuntungan dari memiliki mindset optimasi ini adalah, antara lain:
- Hasil tumbuh tanaman yang optimal
- Biaya perawatan jadi sangat efisien
- Tanaman sehat sempurna
- Kemungkinan tanaman mati sangat kecil
Disclaimer: Optimasi bersifat sangat kompleks dan subjektif pada setiap jenis tanaman dan faktor habitatnya. Post ini hanya bertujuan untuk memperkenalkan prinsip yang dapat kita terapkan untuk membantu menemukan formula tercapainya pertumbuhan yang optimal dari segi nutrisi.
Daftar Isi
ToggleMindset 1: Kuncinya, Optimalkan Nutrisi yang Paling Kurang Saja Dulu
Setiap makhluk hidup memiliki beragam kebutuhan dasar nutrisi yang harus dipenuhi. Jika satu saja unsur dari nutrisi tersebut tidak ada, maka dampaknya signifikan bahkan fatal. Kami akan awali dengan memperkenalkan prinsip minimum nutrisi Liebig (diambil dari nama seorang ilmuwan agrikultur) yang telah banyak digunakan sebagai prinsip oleh farmer modern. Prinsip ini lebih mudah digambarkan dengan analogi ember (Diagram Barrel Liebig).

Prinsip Nutrisi Minimum Liebig
Justus Von Liebig : Ilmuwan yang berinovasi di bidang agrikultur, terkenal dengan prinsip optimasi agrikulturnya yang disebut Hukum Nutrisi Minimum Liebigs
sumber: https://www.britannica.com

Diagram Barrel Liebig: Analogi potensi yang terbuang
Setiap papan kayu menggambarkan elemen esensial yang dibutuhkan tanaman, di mana terjadi keterbatasan nutrisi yang terjadi di papan terpendek, maka di situlah batas dari hasil performa tumbuh kembang tanaman.
Menariknya, prinsip minimum Liebig pada tanaman ini sangat serupa alias analogis dengan prinsip nutrisi pada manusia. Kita dapat membandingkan konsep di bawah ini dengan tubuh kita sendiri. Masalah yang paling krusial di sini adalah defisiensi nutrisi, di mana kurangnya satu atau beberapa unsur saja bertanggung jawab membuat tubuh menjadi sakit dan berhenti berkembang. Misalnya, kurangnya vitamin B1 atau thiamine, menyebabkan penyakit beriberi yang akan menyebabkan seseorang sakit parah. Jika sudah sakit, maka tubuh tidak akan sanggup lagi mencerna nutrisi lainnya sebanyak ketika ia sehat. Pertumbuhannya terbatas sampai masalah defisiensi tersebut terpecahkan. Pun demikian halnya dengan hubungan antara tanaman dengan segala nutrisi yang dibutuhkannya. Ini adalah inti dari prinsip Liebig, seorang ilmuwan agrikultur Jerman yang berkontribusi penting untuk memandu prinsip nutrisi tanaman modern.
Esensi dari Hukum Nutrisi Minimum Liebig adalah bahwa performa hasil panen/ tumbuh kembang suatu jenis tanaman ditentukan dari unsur hara yang paling sedikit di antara seluruh unsur rantai nutrisi yang diberikan, yang mana unsur hara tersebut krusial dibutuhkan oleh jenis tanaman tersebut.
Inilah mengapa kita perlu selalu memperluas katalog nutrisi tanaman yang sedang kita rawat agar bisa lebih baik dalam memperkirakan defisiensi unsur nutrisi. Dengan demikian meminimalisir terjadinya keterbatasan tumbuh, tanaman layu atau bahkan kematian. Farmer yang efisien memberikan apa yang dibutuhkan oleh tanaman dengan segera tepat pada saat yang dibutuhkannya dalam takaran pas, dan dalam wujud media yang terbaik. Langkah pertama dapat Anda mulai dengan memperkaya ragam unsur nutrisi. Anda perlu lebih jauh mengenal nutrisi tanaman yang sudah Anda ketahui sebelumnya, dan terus mencoba menerapkan hal baru serta mengamati tanaman Anda untuk berupaya mencapai optimasi yang paling “optimal”. Dengan terus mempraktikan prinsip ini Anda akan menjadi orang yang semakin efisien dan efektif dalam menuai hasil tanam.
Mindset 2: Nutrisi yang Berlebih akan Terbuang Percuma

Tampaknya ini sudah sangat jelas, mudah saja… untuk menghindarinya tinggal mengikuti petunjuk takaran berdasarkan label produk pupuk bukan? Ya, bahkan walaupun sudah mengikuti petunjuk takaran kemungkinan Anda memberikan nutrisi yang kurang tepat sangat mungkin (Overnutrition). Banyak kemungkinan terjadinya pemberian nutrisi yang berlebih. Ketimpangan ini terjadi tanpa disadari.
Contohnya begini, Anda sedang ingin mencoba menyelamatkan tanaman Anda yang tampak layu dan kurang nutrisi. Anda lalu memutuskan untuk membeli nutrisi pupuk yang akan Anda berikan dengan takaran sesuai anjuran. Anda pun lalu dengan penuh harapan memberikan pupuk tersebut dengan rutin. Ternyata hasil akhirnya mengecewakan Anda karena tanaman tetap mati. Diasumsikan di sini faktor eksternal sudah optimal (suhu, cahaya, dan media tanam), sehingga kemungkinan penyebabnya adalah murni dari faktor nutrisi.
Ketika Anda sudah berupaya memberikan nutrisi makro melimpah pada tanaman kesayangan Anda seperti nitrogen (N), potasium (K) dan fosforus (P), beserta mineral seperti kalsium (Ca), namun tetap berujung pada hasil tanaman yang layu lalu mati. Ternyata ada kebutuhan mineral tertentu yang sangat kurang sehingga menyebabkan tanaman tersebut sulit untuk bertumbuh kembang sehingga mati. Mineral tersebut bisa saja berupa zat besi (Fe) yang ternyata sangat kurang. Zat besi disebut sebagai unsur paling lemah, yang menjadi titik lemah karena sangat langka dimiliki oleh tanaman tersebut. Untuk mencegah kematian, unsur dari rantai nutrisi ini lah yang harus ditingkatkan.
Sesungguhnya kemampuan tanaman dalam menyerap nutrisi terbatas, dan besar kemungkinan kebutuhannya lebih sedikit dari yang dibayangkan. Jadi, pastikan tanaman Anda siap menerima sebelum diberikan. Perkirakan dengan seksama nutrisi apa yang paling dibutuhkan beserta takaran sesuai kapasitasnya. Jika tidak, besar kemungkinan Anda akan membuang sumber daya tanpa hasil.
Mindset 3: Tumbuh Lebih Cepat, Banyak, atau Besar Belum Tentu Oke

Membesarkan tubuh manusia itu mudah, cukup makan banyak junk food. Namun untuk menjadi besar dan sehat berkelanjutan itu bukan solusi, melainkan mencari banyak masalah. Segala sesuatu yang dikonsumsi berlebihan juga tidak baik.
Bagi orang awam atau pemula yang baru mulai mengenal dan memperhatikan unsur mikro pada tanaman, sangat mungkin terjebak dengan pilihan produk pupuk (nutrisi) yang kurang tepat, kurang lengkap, atau berlebih untuk tanamannya. Terutama jika pupuk yang dibeli adalah jenis pupuk yang umum, di mana pusat perhatiannya adalah komposisi unsur makro Nitrogen, Fosfor dan Kalium (NPK) dan sedikit info untuk unsur mikronya. Padahal, mengingat begitu uniknya jenis tanaman, ada banyak unsur lain yang patut dikenal dan dicoba. Barangkali unsur yang paling dibutuhkan tanaman Anda kurang atau malah tidak terdapat pada produk pupuk tersebut. Itulah sebabnya, sangat disarankan untuk memilih produk pupuk dengan seksama berdasarkan formulasinya. Semakin dikhususkan untuk tanaman tertentu, fase tertentu, dan kondisi tertentu akan semakin lebih efektif dan efisien.
Tentunya tidak salah jika sebagai pemula mengikuti pedoman proporsi kadar NPK yang biasa terdapat pada label kemasan pupuk dan menerapkannya. Untuk meningkatkan pertumbuhan daun, gunakan nitrogen (N) dan ketika mendekati pembungaan, gunakan pupuk Fosfor (P), dan Kalium (K) untuk mempertahankan kondisi tanaman yang sudah sehat dan siap berbunga. Namun tidak jarang penggunaan yang semata-mata hanya mementingkan proporsi NPK tanpa observasi unsur lain akan membawa banyak masalah yang ujung-ujungnya membatasi produktivitas tanaman Anda. Pemberian pupuk seharusnya tidak didasari dengan keinginan instan semata untuk fungsi generatif melebatkan tanaman, melainkan harus dimulai dengan pengamatan kondisi tanaman terkini dan apa yang mungkin paling dibutuhkannya. Jika sudah cukup yakin, barulah putuskan pemberian pupuk tersebut.

Jika Anda memberi terlalu banyak nitrogen, hasilnya daun akan bertunas sangat banyak, hijau, dan cantik. Tapi itu mungkin tidak akan bertahan lama sebelum disusul efek negatif. Efek dari jomplang-nya unsur pupuk ini adalah terlalu banyak daun, sementara struktur akar dan batang tumbuh relatif lambat. Akibatnya, pada fase pertengahan, tanaman akan layu dan akan lebih banyak dijumpai daun kering mati. Di samping itu, daun yang sangat hijau kerap mengundang hama/ serangga karena warnanya.
Fosfor sangat diperlukan sebagai sumber tenaga untuk proses pembungaan dan pembuahan. Namun ada batasan kesanggupan tanaman dalam menggunakan fosfor tersebut, yang dipengaruhi oleh seberapa sehat dan kondisi kekarnya tanaman. Terlalu banyak Fosfor, maka pupuk tersebut akan terbuang dan kurang efisien membantu hasil panen.
Penggunaan pupuk NPK harus mempertimbangkan waktu dan kuantitas. Untungnya rata-rata merk pupuk NPK yang sudah memformulasikan varian proporsi nya (N:P:K) yang disesuaikan dengan fase tanaman. Dengan demikian, memudahkan semua orang untuk menggunakan pupuk tersebut dengan rasa kepercayaan yang tinggi termasuk bagi pemula. Secara garis besar, dengan menggunakan pupuk NPK para penghobi tanaman sudah dapat meningkatkan hasil kasat mata. NPK adalah jenis label pupuk yang dapat dikatakan paling laku terjual di pasaran. Labelnya memudahkan pembeli untuk berfokus pada tiga unsur esensial yang dipercaya memberikan dampak paling terlihat dalam proses tumbuh kembang. Meskipun demikian, penting untuk mengeksplorasi kebutuhan unsur esensial tanaman lainnya yang harus kita teliti lebih jauh di luar dari label NPK.
Namun ingat, penting untuk menjaga agar antara satu unsur dengan unsur lainnya tidak jomplang, terlebih jika diberikan di saat yang kurang tepat pada fase pertumbuhannya. Nutrisi harus sebisa mungkin diberikan menyeimbangi progress pertumbuhan tanaman.
Mindset 4: Unsur Nutrisi Mikro dan Makro Sama Penting
Lupakan Konsep Nutrisi Primer dan Sekunder untuk Tanaman
Semua unsur nutrisi punya peranan kunci dan itulah sebabnya mengapa kita anjurkan tidak mengelompokkan nutrisi kelas primer dan sekunder. Faktanya, kebutuhan nutrisi tidak ada urutan prioritasnya! Satu saja kurang, sudah cukup untuk membatasi potensi tumbuh tanaman. Jangan lewatkan nutrisi mikro (yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah amat sedikit) di kala ada kemungkinan defisiensi di situ.

Setiap elemen unsur dari unsur nutrisi esensial tanaman memegang peranan strategisnya masing-masing. Unsur yang berperan dalam imunitas tanaman sehingga melindungi tanaman dari penyakit tidak bisa dikatakan tidak terlalu penting daripada penampilan batang segar tebal dan daun yang banyak. Akar yang sehat tidak bisa menggantikan kesehatan di bagian Batang dan Daun. Jadi, pastikan tidak ada hirarki dalam hal nutrisi, dan Anda akan memberikan salah satu atau beberapa dari unsur ini ketika tanaman Anda memerlukannya.

Seringkali, tiga unsur makro NPK ini dianggap lebih esensial dibandingkan unsur lainnya sehingga diletakkan di bagian teratas di diagram piramida ini.

Cara Pengelompokan nutrisi primer, sekunder dan tersier sebenarnya sudah mulai ditinggalkan karena berpotensi melewatkan nutrisi yang walaupun dibutuhkan sangat sedikit, katakanlah walau dengan takaran hitung satu per sejuta (part per million/ppm) namun punya potensi krusial; seperti unsur menjaga imunitas tanaman dari penyakit berbahaya. Jadi, jumlah volum asupan sebaiknya tidak disalahmengerti sebagai level prioritas. Setiap unsur punya persentasenya ketercukupannya masing-masing.
Kesimpulannya, unsur yang paling menentukan bisa saja berasal dari unsur yang tidak Anda perhatikan sebelumnya karena jumlah kebutuhannya kecil. Jangan sepelekan opsi-opsi alternatif pupuk lain yang mengandung nutrisi penting ini karena bisa jadi itu adalah kebutuhan Anda.
Mindset 5: Beberapa Unsur Nutrisi Mempengaruhi Satu Sama Lain
Jika bisa memanfaatkan kekuatan super dari hasil kombinasi banyak nutrisi, mengapa tidak mencobanya? Ya, asalkan jangan salah memformulasikannya. Pada bagian ini, kita membahas soal kombinasi antara dua unsur hara atau lebih yang ternyata punya efek mempengaruhi satu sama lain terhadap daya serap tanaman.

Bagan di bawah ini menunjukkan hasil penelitian dari hubungan antara hubungan antara mineral dengan mineral lain ketika diberikan kepada tanaman secara bersamaan. Beberapa kombinasi mineral akan meningkatkan daya serap tanaman terhadap satu mineral lain dibandingkan jika mineral itu diberikan secara tunggal (Hubungan Sinergis). Di sisi lain, ada kombinasi mineral yang cenderung saling mengurangi performa daya serapan tanaman terhadap mineral lainnya (Hubungan Antagonistik). Diagram di bawah ini dapat menjadi panduan bagi Anda yang ingin memberikan kombinasi unsur mineral kepada tanaman secara sekaligus.

Hubungan Sinergis Antar Nutrisi
Dengan dikombinasikannya mineral-mineral ini, akan meningkatkan daya serap tanaman terhadap nutrisi tersebut.
Analogi-nya matematisnya adalah: 1 + 1 = 3
Penyerapan gizi jadi lebih oke, hasilnya akan lebih menguntungkan. Tentunya Anda ingin mendapatkan hasil ini bukan? Untuk mencobanya, silahkan kombinasikan unsur mineral di diagram di atas yang tidak terhubung oleh garis.
Hubungan Antagonistik Antar Nutrisi
Adalah hubungan yang saling melemahkan jika tercampur.
Analogi-nya matematisnya adalah: 1 + 1 = 1.5
Anda sebaiknya menghindari kombinasi ini karena berdasarkan hasil penelitian akan mengurangi tingkat penyerapan gizi mineral lainnya. Jadi, silahkan hindari kombinasi unsur mineral di diagram di atas yang terhubung oleh garis.
Penutup
Jadi, itulah kira-kira mindset yang akan sangat membantu kita dalam pertimbangan memberikan nutrisi dengan mengacu pada prinsip nutrisi minimum Liebig. Menghindari defisiensi gizi tanaman sangat penting untuk mencegah kematian, dan ketika kita sudah menemukan sumber pembatas pertumbuhan tanaman kita, akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan pemberian nutrisi selanjutnya.
Banyak dari kita memberi terlalu berlebihan tanpa menyadarinya. Namun ingat, tanaman tidak mampu menyerap lebih dari kapasitasnya, dan juga jika ada defisiensi, kemampuannya sangat terbatas. Jadi, sebisa mungkin buat catatan jenis unsur & takaran yang paling tepat agar nutrisi yang dikonsumsi efisien ya.
sumber:
- https://agrilifeextension.tamu.edu/library/gardening/essential-nutrients-for-plants
- Advancing Plant Nutrition, Joel Williams (video)